APAKAH BIAYA OPERASI SINUSITIS MAHAL ?

Biaya Operasi Sinusitis

Memang biaya operasi sinusitis mahal, disebabkan operasinya menggunakan alat canggih bernama ENDOSKOPI. Endoscopi ini bermanfaat untuk melakukan operasi secara TIDAK BLIND. Luka operasi kecil, otomatis perdarahannya minimal, maka dari itu FESS masuk kategori MINIMAL INVASIVE SURGERY.

OPERASI FESS PADA SINUSITIS

Operasi pada penyakit sinusitis biasa kita sebut sebagai Surgical-Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS). Singkatnya operasi ini menggunakan endoskopi, dengan tujuan membuat drinage sinus berfungsi dengan baik.

FESS juga bisa berperan untuk diagnostik. Jadi kesimpulannya Functional endoscopic sinus surgery (FESS) adalah prosedur invasif minimal yang diperlukan untuk mendiagnosis dan mengatasi masalah yang terkait dengan rongga hidung.

APAKAH OPERASI SINUSITIS MENYAKITKAN ?

Operasi sinusitis/ FESS dilakukan secara bius total. Bius total artinya sepanjang pasien dioperasi pasien tidak sadar, sehingga tidak merasakan kesakitan. Rasa sakit bisa terjadi disaat lepas tampon hidung, disebabkan saat melepas tampon hidung pasien tidak dalam keadaan dibius.

Bagi Pasien yang terpenting mendapatkan penjelasan dari dokter spesialis THT langkah-langkah operasi.

APAKAH OPERASI SINUSITIS MEROBEK WAJAH ?

Operasi sinusitis sama sekali tidak merobek wajah. Ada baiknya sebagai pasien mencari tahu testimoni dari rekan handai taulan yang pernah operasi sinus. Tanyakan bagaimana rasanya dilepas tampon.

BISAKAH PASKA OPERASI TIDAK DIPASANG TAMPON HIDUNG ?

Saya sebagai dokter THT di Semarang yang bekerja di RS SMC Telogorejo dan RS Columbia Asia, selama ini 90 % pasien paska operasi sinusitis yang saya kerjakan saat keluar dari ruang operasi sudah tidak ditampon.

Pada saat selesai operasi, dimana saat itu pasien belum terlalu sadar, tampon saya lepas. Bila dalam 15 menit tidak ada perdarahan maka pasien bisa kembali ke kamar tanpa tampon, maka tidak diperlukan tindakan melepas tampon yang menyakitkan tadi keesokan harinya.

Saat di kamar, saat pasien sudah sadar, jika masih ada perdarahan sedikit-sedikit dari hidung, bisa di usap tissue. Sejauh perdarahannya tidak melebihi perempuan menstruasi, maka aman. Pasien tidak akan kehabisan darah. Tampon itu gunanya menghentikan kucuran darah supaya tidak kehabisan darah.

BAGAIMANA PERSIAPAN DAN PERAWATAN PASKA OPERASI ?

Persiapan operasi diawali dengan mendapatkan pengantar operasi dari dokter spesialis THT. Didalam pengantar tersebut terdapat keterangan :

  1. Diagnosis penyakit
  2. teknik operasi yang akan dilakukan
  3. jenis pembiusan
  4. Lab darah dan foto paru sebagai screening kesehatan, untuk melihat apakah pasien dalam kondisi optimal untuk bisa dioperasi.

Pada saat bertemu dengan petugas bagian admisi/ penerimaan pasien rawat inap (biasanya di UGD), akan dijelaskan oleh petugas biaya operasi. Tipe kelas (kelas 3,2,1 atau vip) dipilih pasien, untuk menentukan perkiraan biaya keseluruhan.

Setelah pasien mondok, pasien akan diberi infus dan terapi antibiotika via infus. Jam operasi ditentukan oleh dokter disesuaikan dengan jam kosong kamar operasi. Pasien diharuskan puasa makan dan minum 5–6 jam sebelum operasi.

Setelah operasi, pasien boleh makan bubur, makan nasi juga bisa.

Hidung pasien masih akan keluar darah sedikit-sedikit, cukup diusap dengan tissue. Pasien jangan berusaha membuang ingus. Rasa mampet pada hidung akibat bengkak di rongga hidung bukan karena ingus. Selain darah ada juga lendir-lendir yang keluar dari hidung.

Perjuangan pasien paska operasi sinus ada di 2–3 hari paska operasi. Setelah kontrol pertama hari ke 3 paska operasi pasien sudah bisa benafas lewat hidung, karena sisa darah dan gumpalan lendir sudah dibersihkan dokter THT.

Kontrol paska operasi dilakukan pada hari ke 3–6–11 setelah pasien dipulangkan. Lama mondok di rumah sakit 2–3 malam.

THT RS SMC Telogorejo Semarang

THT RS Columbia Asia Semarang

KONSULTASI ONLINE

Sinusitis Kronik

Biaya Operasi Sinusitis ditanyakan ke RS dengan pengantar operasi dari dokter THT yang akan mengoperasi

dr. Henny Kartikawati SpTHT

Sinusitis Kronis

Defenisi sinusitis kronis. adalah sinusitis yang berlangsung lebih 3 bulan.

Etiologi sinusitis kronis.
Infeksi kronis pada sinusitis kronis dapat disebabkan :

  1. Gangguan drainase. Gangguan drainase dapat disebabkan obstruksi mekanik dan kerusakan silia.
  2. Perubahan mukosa. Perubahan mukosa dapat disebabkan alergi, defisiensi imunologik, dan kerusakan silia.
  3. Pengobatan. Pengobatan infeksi akut yang tidak sempurna.
  4. kerusakan silia dapat disebabkan oleh gangguan drainase, perubahan mukosa, dan polusi bahan kimia.

Gejala sinusitis kronik.

Secara subjektif, sinusitis kronis memberikan gejala:

  • Hidung. Terasa ada sekret dalam hidung.
  • Nasofaring. Terasa ada sekret pasca nasal (post nasal drip). Sekret ini memicu terjadinya batuk kronis.
  • Faring. Rasa gatal dan tidak nyaman di tenggorok.
  • Telinga. Gangguan pendengaran karena sumbatan tuba Eustachius.
  • Kepala. Nyeri kepala / sakit kepala yang biasanya terasa pada pagi hari dan berkurang atau menghilang setelah siang hari.
  • Penyebabnya belum diketahui pasti. Mungkin karena malam hari terjadi penimbunan ingus dalam sinus paranasal dan rongga hidung serta terjadi stasis vena.
  • Mata. Terjadi infeksi mata melalui penjalaran duktus nasolakrimalis.
  • Saluran napas. Terjadi batuk dan kadang-kadang terjadi komplikasi pada paru seperti bronkitis, bronkiektasis, dan asma bronkial.
  • Saluran cerna. Terjadi gastroenteritis akibat tertelannya mukopus. Sering terjadi pada anak-anak.

Secara objektif, gejala sinusitis kronis tidak seberat sinusitis akut. Tidak terjadi pembengkakan wajah pada sinusitis kronis. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior ditemukan sekret kental purulen di meatus nasi medius dan meatus nasi superior. Sekret purulen juga ditemukan di nasofaring dan dapat turun ke tenggorok pada pemeriksaan rinoskopi posterior.

Pemeriksaan mikrobiologik sinusitis kronis. Biasanya sinusitis kronis terinfeksi oleh kuman campuran, bakteri aerob (S. aureus, S. viridans & H. influenzae) dan bakteri anaerob (Peptostreptokokus & Fusobakterium).

Diagnosa sinusitis kronis

Sinusitis kronis didiagnosa berdasarkan anamnesis, pemeriksaan rinoskopi (anterior & posterior) dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dapat kita gunakan antara lain pemeriksaan radiologik, pungsi sinus maksila, sinoskopi sinus maksila, pemeriksaan histopatologik (dari jaringan yang diambil saat melakukan sinoskopi), nasoendoskopi (meatus nasi medius & superior) dan CT scan.

Terapi sinusitis kronis

dapat ditangani dengan cara :

  1. Medikamentosa. Pemberian antibiotik selama minimal 2 minggu dan obat simptomatik lainnya.
  2. Tindakan. Meliputi diatermi, pungsi & irigasi sinus (sinusitis maksila), pencucian Proetz (sinusitis etmoid, sinusitis frontal & sinusitis sfenoid), pembedahan radikal & tidak radikal.
  3. Diatermi menggunakan gelombang pendek di daerah sinus paranasal yang sakit selama 10 hari.

Pungsi & irigasi sinus dan pencucian Proetz dilakukan 2 kali seminggu. Jika tindakan ini telah kita lakukan lebih 5-6 kali namun masih belum ada perbaikan dimana sekret purulen masih tetap banyak maka keadaan ini kita anggap telah irreversibel. Artinya mukosa sinus paranasal tidak dapat lagi kembali normal. Hal ini dapat diketahui dengan pemeriksaan sinoskopi dan dapat diatasi dengan tindakan operasi radikal. Pemeriksaan sinoskopi melihat langsung antrum (sinus maksila) menggunakan bantuan endoskopi.

Operasi radikal dilakukan setelah pengobatan konservatif tidak berhasil. Tindakan ini bertujuan mengangkat mukosa sinus paranasal yang patologis atau melakukan drainase sinus paranasal yang sakit. Ada beberapa jenis operasi radikal pada sinusitis paranasal, yaitu :

Operasi Caldwell-Luc

Pembedahan untuk sinusitis maksila.
Etmoidektomi. Pembedahan untuk sinusitis etmoid.
Operasi Killian. Pembedahan untuk sinusitis frontal.
Belakangan ini, para ahli mengembangkan tindakan pembedahan sinus paranasal yang bukan radikal dengan menggunakan bantuan endoskopi. Prinsipnya membuka dan membersihkan daerah kompleks osteomeatal sebagai sumber sumbatan dan infeksi sehingga ventilasi dan drainase sinus paranasal lancar kembali melalui ostium alami. Akhirnya sinus paranasal diharapkan dapat normal kembali. Tindakan ini disebut Bedah Sinus Endoskopik Fungsional (BSEF).

Komplikasi sinusitis kronis

Sinusitis kronis dapat menyebabkan :

  1. Osteomielitis.
  2. Abses subperiosteal.
  3. Kelainan orbita.
  4. Kelainan intrakranial.
  5. Kelainan paru-paru.
  6. Osteomielitis dan abses subperiosteal biasanya akibat sinusitis frontal dan lebih banyak terjadi pada usia anak-anak. Osteomielitis akibat sinusitis maksila dapat menyebabkan fistula oroantral.

Kelainan orbita paling banyak disebabkan oleh sinusitis etmoid kemudian berturut-turut akibat sinusitis frontal dan sinusitis maksila. Penyebaran infeksinya melalui tromboflebitis dan perkontinuitatum.

Kelainan orbita tersebut meliputi :

  • Edema palpebra.
  • Selulitis orbita.
  • Abses subperiosteal.
  • Abses orbita.
  • Trombosis sinus kavernosus.
  • Kelainan intrakranial berupa :
  • Meningitis.
  • Abses ekstradural.
  • Abses subdural.
  • Abses otak.
  • Trombosis sinus kavernosus.
  • Kelainan sinus paranasal yang disertai dengan kelainan paru-paru disebut sinobronkitis.
  • Kelainan paru-paru ini berupa :
  • Bronkitis kronis.
  • Bronkiektasis.
  • Asma bronkial.
  • Daftar Pustaka

Endang Mangunkusumo & Nusjirwan Rifki. Rinorea, Infeksi Hidung dan Sinus dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher. Ed. ke-5. dr. H. Efiaty Arsyad Soepardi, Sp.THT & Prof. dr. H. Nurbaiti Iskandar, Sp.THT (editor). Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006.
Oleh : Muhammad al-Fatih II

https://konsultasispesialis.com #dokterthtsemarang @drhennytht
https://dokter-tht-spesialis.com
RS SMC Telogorejo Semarang
RS Columbia Asia Semarang

Technorati Tags: , , ,