nervus fasialis

Oleh dr Thohar Arifin.
Nervus Facialis dan n. Intermedius(karene terletak diantara N VII dan N VIII) selalu dibicarakan bersama. Komponen nervi cranialis ini adalah :
– motorik
– parasympathis
– pengecapan 2/3 anterior lidah
– sensoris

facial_nerve.gif

N. Intermedius (Wrisberg) dirunut dari cerebropontin angle terletak diantara N VII dan N VIII mengandung komponen SVA dan GSA. Nervus ini dalam perjalananya di MAI bergabung dengan N VII mulai dari Genu N VII(ganglion Geniculi).
Di Genu N VII komponen SVA(neuron orde I) berganti neuron, serabut ini membawa impuls sensoris rasa dari lidah di 2/3 anterior. Dalam perjalananya dari 2/3 anterior lidah fiber akan bergabung dengan nervus lingualis yang anatomis merupakan cabang N. V, kemudian melewati Corda tympani. Fiber melanjut sebagai fasiculus solitarius dan kemudian akan menuju ke Ncl Solitarius atau Ncl. Gustatorius.
GSA fiber membawa impuls sensasi dari MAE dan kulit di belakang auricula. Di central fiber ini akan menerus ke tractus trigeminalis spinalis bagian dorsal
Komponen GVE fiber yang berasal dari ncl. Superior salivatorius dengan neuro trasnmiter collinergic. Cell bagian dorsal dari NCL N X membentu bagian caudal dari Nucleus salivatorius. Overlaping distribusi neuron antara N IX dan N Intermedius memunculkan penamaan NCL salivatorius superior dan inferior. Di Dekat Genu N VII satu group melanjut sebagai n petrosus superficialis mayor yang akan menuju ggl pterigopalatinum berfungsi sbagai secretomotor untuk glandula lacrimalis dan vasomotor untuk membrana mucosa mulut dan hidung. Groups yang lain akan menuju ke ganglion sub mandibularis yang sebelumnya melewati corda tympani dan bergabung dengan n lingulais. Fiber ini bertanggungjawab terhadap sekresi glandula sub mandibularis dan sub lingualis

LESI NERVUS FACIALIS

Bell’s Palsy, lesi paralytic ipsilateral musculus facialis dan lesi sensoris serta autonom sesuai persarafan N Facialis. Lesi motoris total jika lesi terjadi di for stylomastoideus. Pada sisi lesi penderita tidak dapat mengerutkan dahi, menutup mata, meringis, dan mecucu. Fisura palpebralis melebar, lipatan nasolabial mendatar serta angulus oris jatuh ke bawah. Corneal refleks tidak ada namun sensasi cornea masih terpelihara.
Lesi di distal ganglion geniculatum akan menampakan gejala seperti diatas dan disertai dengan gangguan secresi glandula submandibularis dan sublingualis, hyperacusis karena lumpuhnya nervus stapeideus dan sering diikuti dengan hilannya rasa pengecap pada 2/3 anterior lidah.
Lesi Proximal dari N Facialis akan berakibat lesi seperti diatas dan hilannya rasa pengecap 2/3 anterior lidah total dan gangguan secresi lacrima. Hilangnya modalitas rasa pengecap mungkin akan menetap, sedangkan modalitas secretomotor akan regenerasi, namun regenerasi ini kadang menglami keslahan, fiber yang seharusnya menuju ggl submandibularis bergabung dengan n petrosus superficialis mayor, sehingga rangang salvias akan dimanifestasikan dengan produksi air mata. Kondisi ini mengacu pada Syndroma crocodile tears, yang merupakan squele dari bell’s palsy.

Penulis: hennykartika

Dokter Spesialis THT Semarang. Melayani secara online Demak Tegal Pekalongan Pemalang Purwodadi Kudus Jepara Pati Ambarawa Salatiga temanggung rembang Blora Temanggung Wonosobo . Wilayah Pedurungan Bawen Weleri Kaliwungu Grobogan Sayung Genuk Gubug Mijen Boja Welahan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: