Rinitis atrofi

Fungsi utama hidung dalam pernapasan adalah melembabkan udara yang dihirup untuk melindungi saluran napas bagian bawah. Pembuangan yang berlebihan dari mukosa hidung akan menyebabkan gangguan fungsi hidung. Pada keadaan berat, dapat terjadi rinitis atrofi. Keadaan ini ditandai dengan pembentukan krusta hidung yang besar
dan terus-menerus. Hal ini menyebabkan infeksi sekunder dan peradangan kronis pada mukosa hidung. Bila terjadi  rinitis atrofi, belum ada metode yang direkomendasikan
untuk penanganannya.
Dapat dilakukan pembersihan hidung dan pembuangan krusta setiap hari. Irigasi dengan NaCl fisiologis dua kali sehari, spray NaCl setiap beberapa jam, dan penggunaan pelembab ruangan pada malam hari adalah langkah-langkah awal. Antibiotik dapat digunakan sementara, namun tidak memperbaiki keluhan untuk jangka panjang.
Pada keadaan berat, tindakan bedah untuk menutup  atau menyempitkan hidung mungkin berguna.

Technorati Tags: ,

PROTOZOOLOGI UMUM

Picasa Content

Pembagian Protozoa :

  1. Rhizopoda
  2. Flagellata
  3. Cilliophora
  4. Sporozoa
  5. Tak tergolongkan

Rhizopoda :

  1. Entamoeba histolytica
  2. Entamoeba coli
  3. Endolimax nana
  4. Iodamoeba butschii
  5. Dientamoeba fragilis

Flagellata :

  1. C heilomastix mesnili
  2. Giardia lamblia
  3. Trichomonas vaginalis
  4. Leishmania donovani ;  L. tropica ;      L. braziliensis
  5. Trypanosoa gambiense ;  T. rhodensiense ;  T. cruzi

Sporozoa :

  1. Plasmodium vivax
  2. Plasmodium falciparum
  3. P. malariae
  4. P. ovale
  5. Isospora hominis
  6. Eimeria sp.

Ciliophora :

  1. Balantidium coli

Status tak tergolongkan

  1. Toxoplasma gondii
  2. Pneumocystis carinii

RHIZOPODA

enhistro 
Entamoeba Histolytica Trofozoit

– inti satu

– letak kariosom sentral

– berisi eritosit

– ektoplasma membentuk pseudopodi

enhiskis
Entamoeba histolytica Kista

– mempunyai satu atau 4 inti

– memiliki benda kromatoid

Encoltro
Entamoeba coli Trofozoit

– mempunyai satu inti

– kariosom letak eksentris

– endoplasma dengan vakuol tanpa eritrosit

– ektoplasma dapat membentu pseudopodi

Entacolkis
Entamoeba coli Kista

– berinti 2 – 8

– Bulat

enmaxnanatro
Endolimax nana trofozoit

– sitoplasma bergranula dan bervakuol

Entacolkis[4]
Endolimax nana kista

– mempunyai 4 inti yang letaknya tidak teratur

Iodbuttro
Iodamoeba butchii trofozoit

– mempunyai 4 inti yang letaknya tidak teratur

Iodamoeba Butchii kista
Iodamoeba butchii kista

– bentuk lonjong atau piriform

– mempunyai 1 inti dengan vakuol glikogen besar