Sitostatika

Beberapa sitostatika yang mendapat rekomendasi dari FDA (Amerika) untuk digunakan sebagai terapikeganasan didaerah kepala dan leher yaitu Cisplatin, Carboplatin, Methotrexate,5-fluorouracil, Bleomycin, Hydroxyurea, Doxorubicin, Cyclophosphamide,
Doxetaxel, Mitomycin-C, Vincristine dan Paclitaxel. Akhir-akhir ini dilaporkan penggunaan Gemcitabine untuk keganasan didaerah kepala dan leher.

Pembagian obat sitostatika  :
berasal dari tanaman : vincristine, vinblatine
antibiotika : bleomycin, doxorubicin, epirubicin, mytomicin
anti metabolit : metotrexate, 5- fluorouracil
alkilating agent : cyclophosphamide, chlorambucil, cisplatin, carboplatin
Miscellaneous : Procarbazine

Biasanya neoplasma yang respon terhadap kemoterapi adalah yang pertumbuhannya cepat ( pembelahan sel cepat ), sehingga terhadap sel normal yang pembelahannya cepat seperti sum-sum tulang, folikel rambut dan epitel mukosa akan mudah terkena dampak sitostatika juga.

Sehingga sitostatika juga terkait dengan siklus sel.
Mitosis terjadi pada fase :
G1 : presintesis
S : sintesis
G2 : post duplikasi
—–
G0 : istirahat

Cyclophosphamide
golongan alkilating agent
bekerja dengan cara mengganggu pertumbuhan sel dengan efek langsungnya terhadap DNA
Efek samping terhadap :

  • hematopoesis, tjd imunosupresi, limfosit paling terpengaruh, tjd amenore pada wanita, kerusakan spermatogenesis pada laki-laki
  • Cystitis
  • kerusakan hati mudah terjadi hematuri

Absorbsi peroral baik sehingga ada bentuk tabletnya 200 mg/ tablet . Untuk dosis injeksi 600 mg/lpt sedangkan oral 50-200 mg/lpt

Metotrexate

merupakan anti folat sehingga membutuhkan lekoforin ( asam folat) sebagai antidotum
Efek samping : depresi sumsum tulang, trobositopenia, granulositopenia, gangguan ginjal

Vincristine

alkaloid vinka yang banyak dipakai, bekerja menghentikan mitosis, efek ke sum-sum tulang rendah, toksisitas pada sistem saraf, konstipsi.
Bila bilirubin meningkat > 3 mg/dl dosis bisa diturunkan sampai 50 %

Doxorubicin ( Adriamycin )

merupakan derivat antibiotika , dihasilkan dari streptomyces, memiliki struktur cincin tertacyclin, bila bereaksi menhasilkan radikal anion superoksida yang bisa merusak sel. Efek samping : myelosupresi dan kardiomyopati. Obat ini tidak dapat menembus sawar otak.

Bleomycin 

Dibandingkan dengan obat lain efek myelosupresi paling rendah sehingga obat ini sering dikombinasi. Kerja bleomycin : memecah DNA. Efek samping : fibrosis paru, sakit kepala, nausea dan vomitus.

Kortikosteroid
Banyak dipakai menyertai sitostatika karen mempunyai efek limfoliti ( kemampuan menekan mitosis limfosit )  sehingga banyak digunakan untuk kasus lekemia dan LNH. Steroid in memiliki efek simpotomastis menekan panas, keringat dingin,rasa sakit dan dapat memperbaiki nafsu makan.

Untuk  kasus LNH jarang diberika kemoterapi tunggal karena hasilnya kurang baik, jadi lebih baik gunakan kombinasi

Technorati Tags: ,

Penulis: hennykartika

Dokter Spesialis THT Semarang. Melayani secara online Demak Tegal Pekalongan Pemalang Purwodadi Kudus Jepara Pati Ambarawa Salatiga temanggung rembang Blora Temanggung Wonosobo . Wilayah Pedurungan Bawen Weleri Kaliwungu Grobogan Sayung Genuk Gubug Mijen Boja Welahan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: