Rinitis Alergi

Rinitis Alergi
Oleh : Muhammad al-Fatih II

Rinitis alergi menurut WHO (2001) adalah kelainan pada hidung setelah mukosa hidung terpapar oleh alergen yang diperantarai oleh IgE dengan gejala bersin-bersin, rinore, rasa gatal pada hidung dan hidung tersumbat.

Klasifikasi rinitis alergi, yaitu :

Rinitis alergi intermitten (kadang-kadang). Gejalanya <4 hari/minggu atau > <4 minggu.

sebaliknya yang persisten > 4 hari per minggu atau > 4 minggu

Rinitis alergi ringan. Tidak mengganggu aktivitas harian, tidur, bersantai, olahraga, belajar & bekerja.
Rinitis alergi sedang & berat. Mengganggu 1 atau lebih aktivitas tersebut.

Gejala klinik rinitis alergi, yaitu :

  • Bersin patologis. Bersin yang berulang lebih 5 kali setiap serangan bersin.
  • Rinore. Ingus yang keluar.
  • Gangguan hidung. Hidung gatal dan rasa tersumbat. Hidung rasa tersumbat merupakan gejala rinitis alergi yang paling sering kita temukan pada pasien anak-anak.
  • Gangguan mata. Mata gatal dan mengeluarkan air mata (lakrimasi).
  • Allergic shiner. Perasaan anak bahwa ada bayangan gelap di daerah bawah mata akibat stasis vena sekunder. Stasis vena ini disebabkan obstruksi hidung.
  • Allergic salute. Perilaku anak yang suka menggosok-gosok hidungnya akibat rasa gatal.
  • Allergic crease. Tanda garis melintang di dorsum nasi pada 1/3 bagian bawah akibat kebiasaan menggosok hidung.
  • Diagnosis rinitis alergi, yaitu :

    • Anamnesis.
    • Seringkali serangan rinitis alergi tidak terjadi di hadapan pemeriksa.

    • Rinoskopi anterior.
    • Terlihat mukosa hidung edema, basah & berwarna pucat (livid), dan banyak sekret encer.

    • Nasoendoskopi.
  • Sitologi hidung.
  • Kita dapat menemukan banyak eosinofil (menunjukkan alergi inhalan), basofil 5 sel/lap (menunjukkan alergi ingestan), dan sel PMN (menunjukkan infeksi bakteri).

  • Hitung eosinofi
  • l. Menggunakan darah tepi. Hasilnya bisa normal & meningkat.
    Jenis tes diantaranya prist-paper radio immunosorbent test untuk memeriksa IgE total; radio immunosorbent test (RAST) & enzyme linked immunosorbent assay (ELISA) test keduanya untuk memeriksa IgE spesifik.
    Uji kulit.
    Untuk mencari alergen penyebab secara invivo
    Jenisnya skin end-point tetration/SET (uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri), prick test (uji cukit), scratch test (uji gores), challenge test (diet eliminasi dan provokasi) khusus untuk alergi makanan (ingestan alergen) dan provocative neutralization test atau intracuteneus provocative food test (IPFT) untuk alergi makanan (ingestan alergen).

    Terapi rinitis alergi, yaitu :

    Hindari kontak & eliminasi. Keduanya merupakan terapi paling ideal. Hindari kontak dengan alergen penyebab (avoidance). Eliminasi untuk alergen ingestan (alergi makanan).
    Simptomatik. Terapi medikamentosa yaitu antihistamin, dekongestan dan kortikosteroid.
    Operatif. Konkotomi merupakan tindakan memotong konka nasi inferior yang mengalami hipertrofi berat. Lakukan setelah kita gagal mengecilkan konka nasi inferior menggunakan kauterisasi yang memakai AgNO3 25% atau triklor asetat.
    Imunoterapi. Jenisnya desensitasi, hiposensitasi & netralisasi. Desensitasi dan hiposensitasi membentuk blocking antibody. Keduanya untuk alergi inhalan yang gejalanya berat, berlangsung lama dan hasil pengobatan lain belum memuaskan. Netralisasi tidak membentuk blocking antibody dan untuk alergi ingestan.

    Komplikasi rinitis alergi,
    yaitu :

    • Polip hidung. Rinitis alergi dapat menyebabkan atau menimbulkan kekambuhan polip hidung.
    • Otitis media. Rinitis alergi dapat menyebabkan otitis media yang sering residif dan terutama kita temukan pada pasien anak-anak.
    • Sinusitis paranasal.
    • Otitis media dan sinusitis paranasal bukanlah akibat langsung dari rinitis alergi melainkan adanya sumbatan pada hidung sehingga menghambat drainase.

    Daftar Pustaka

    Nina Irawati, Elisa Kasakeyan & Nikmah Rusmono. Alergi Hidung dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher. Ed. ke-5. dr. H. Efiaty Arsyad Soepardi, Sp.THT & Prof. dr. H. Nurbaiti Iskandar, Sp.THT (editor). Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006.

    Technorati Tags: , , ,

    Penulis: hennykartika

    Dokter Spesialis THT Semarang. Melayani secara online Demak Tegal Pekalongan Pemalang Purwodadi Kudus Jepara Pati Ambarawa Salatiga temanggung rembang Blora Temanggung Wonosobo . Wilayah Pedurungan Bawen Weleri Kaliwungu Grobogan Sayung Genuk Gubug Mijen Boja Welahan

    6 tanggapan untuk “Rinitis Alergi”

    1. rinitis alergi merupakan penyakit yang banyak diderita oleh manyarakat indonesia yang slah satu nya saya. saya seorang mahasiswa yang menderita rinitis alergi..kebelulan saya kul didaerah yang dingin. sedangkan saya alergi terhadap udara dingin. yang ingin saya ketahui gimana cara mengatasinya sedangkan saya selalu berhadapan dengan pencetus alergi saya itu. apalagi tiap pagi saya sering bersin-bersin.
      tolong batu saya ya…

      Suka

    2. you are not alone mas….
      Saya juga… Setelah saya kena flu…
      Malah bersin2nya ga ilang2…
      Ga taunya kena rinitis alergi…
      Dan setelah tes alergi, alergi saya buanyaaak
      sekali…
      Tiap pagi saya bersin2… Kalo ga pengen bersin ya harus cepet2 minum anget2 biar ga bersin…
      Nah,pertanyaan saya…
      Mungkin ga penyakit ini bisa berkembang jadi penyakit yang mematikan??
      Ato cuma selamanya jadi penyakit kecil2 tapi nyebelin?? Thx

      Suka

    3. Dear rekan Phopon;

      Saya memahami benar apa yang Anda rasakan, karena saya juga mengidap rinitis alergi yang pernah berkembang menjadi sinusitis.

      Saya telah pergi ke berbagai klinik dan mencoba berbagai dokter THT sampai akhirnya saya memahami penyakit saya lebih dari dokter manapun.

      Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, rekan Phopon:

      1. Pergilah ke dokter dan periksa alergi Anda. Minta rekomendasi mereka. Barangkali mereka juga akan meminta Anda melakukan hal-hal dibawah ini:

      2. Lakukan semprot salin (membilas hidung Anda dengan air garam) sesering mungkin.

      3. Semprot hidung Anda dengan obat kortikosteroid. Hal ini bisa menghambat reaksi alergi tsb. Cuma harga obatnya mahal (ratusan ribu) karena masih diimpor dari Amrik.

      4. Secepat mungkin selesaikan kuliah Anda dan kemudian tinggallah di daerah yang lebih hangat.

      5. Pelajarilah sebanyak-banyaknya pengetahuan seputar alergi tsb sehingga Anda benar-benar paham ttg penyakit Anda melebihi dokter manapun. Ada banyak sekali informasi tersedia di internet.

      Demikianlah dari saya, mudah-mudahan dapat membantu Anda.

      Salam,
      Urang Awak

      Suka

    4. dokter bilang saya kena rinitis alergi. tapi setelah melakukan tes hasilnya NEGATIF.Namun, anehnya ada beberapa keluhan separti penderita sering saya alami, seperti halnya sering flu, daya tahan tubuh kurang. karna merasa terganggu dengan apa yang saya rasakan dokter menyarankan saya untuk berobat setiap satu minggu sekali saya di kasih suntikan katanya di kasih imunisasi, namun hal itu pun tidak menyebabkan apa yang saya rasakan menjadi berkurang.Nah… kira-kira apa yang harus saya lakukan?

      Suka

    5. Mbak, bagus banget artikelnya.
      Sayangnya aku orang awam banget. Semua gejala klinik rinitis alergi aku alamin, apalagi bersin yang ampe 5x sekali serangan, kadang malah lebih.

      Aku musti gimana yah? berobat biasanya dapet obat apa?

      penyebabnya apaan yah? aku seh kambuh kalo cuaca mulai dingin atau berdebu atau perubahan cuaca mendadak

      makasih buat sarannya nanti 🙂

      Suka

    6. saya jg mengalami rinitis alergi, terutama apabila pada pagi hari atau terkena debu, mata gatal dan bersin-bersin sampe ratusan kali.
      pertanyaan saya apakah alergi ini menurun atau ada carier?
      dari pemikiran saya sendiri, dari keturunan kakek nenek, paman-paman saya juga mengidap alergi ini, saya berkesimpulan alergi ini dibawa oleh anak perempuan, Ibu dan saudara lain yg mempunyai anak laki-laki juga terbukti mempunyai rinitis alergi ini. Tapi tingkat parahnya berbeda-beda.

      Suka

    Tinggalkan Balasan

    Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

    Logo WordPress.com

    You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

    Gambar Twitter

    You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

    Foto Facebook

    You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

    Connecting to %s

    %d blogger menyukai ini: