LIMFOMA MALIGNA

LIMFOMA MALIGNA

adalah proliferasi neoplastik pada sistem retikuloendotelial dan sistem imun tubuh.
Gambaran klinis :
– pembesaran kelenjar linfe
– splenomegali
– hepatomegali
– kelainan sum-sum tulang
Bisa terjadi diluar sistem limfatik (ekstranodal) contoh saluran cerna, paru, kulit dan tulang
Limfoma ini sering dikaitkan dengan paparan zat karsinogenik.
Jenis terapi Limfoma maligna :
– Radiasi
– Sitostatika
– Imunoterapi
2 bentuk Limfoma
1. Limfoma Hodgkin
2. Limfoma Non Hodgkin
LNH (Limfoma Non Hodgkin) sebenamya merupakan tumor jenis limfogen dimana tumor jenis ini biasanya cukup responsif terhadap kemoterapi. LNH ini biasanya bermanifestasi di regio servikal dan kelenjar limfe cicin Waldayer, dan timbul gambaran klinis adanya masa di orofaring atau di nasofaring.
Penelitian Limfoma Non Hodgkin dalam 25 tahun ini, tujuan utamanya adalah mendapatkan agen terapi baru yang lebih efektif dari pada terapi standar seperti CHOP (cyclophosphamide, doxorobicin dan vincristine dan prednisone). Terapi tersebut dianggap masih memiliki tingkat kekambuhannya 31,5 % sampai 56,8 % dimana Complete Response dan survival rate yang rendah. Pada saat ini sebagai first line treatment digunakan rituximab yang dikombinasi dengan CHOP. Rituximab ( suatu monoklonal antibodi/ antibodi anti CD20 ) yang bisa mengatasi kasus-kasus relaps LNH terhadap agen kemoterapi.
Rituximab diindikasikan untuk kasus-kasus lymphoma stadium III-IV yang mengalami kemo-resistensi. Rituximab adalah sejenis imunoterapi yang disarankan untuk kasus-kasus DLBCL ( Diffuse Large B Cell Lymphoma ) stadium II – IV. Pada LNH indolen rekuren Rituximab efektif memberikan Overall Respons Rate pada 50% pasien. Rituximab tersedia dalam sediaan cair yang nantinya dilarutkan pada infus. Dosis yang bisa diberikan 375mg/m2 tiap minggu pada hari ke- 1,8,15,22.

Penulis: hennykartika

Dokter Spesialis THT Semarang. Melayani secara online Demak Tegal Pekalongan Pemalang Purwodadi Kudus Jepara Pati Ambarawa Salatiga temanggung rembang Blora Temanggung Wonosobo . Wilayah Pedurungan Bawen Weleri Kaliwungu Grobogan Sayung Genuk Gubug Mijen Boja Welahan

4 tanggapan untuk “LIMFOMA MALIGNA”

  1. 2 tahun lalu (2007) pernah menderita kehilangan berat badan secara drastis dan penurunan Hb sampai nominal 8. Dindikasikan megalami Blood Disorder. Setelah dilakukan pemeriksaan medis ditemukan adanya kelainan sel sumsum tulang belakang yang ditemukan secara analisa ‘Bone Marrow’ .Dindikasikan menderita Lymphoma Maligna non Hodgkin (tanpa gejala benjolan di ketiak, selangkangan). Selama 6 bulan dilakukan kemo infuse 3 minggu sekali sebanyak 8 kali, seperti dosis kombinasi CHOP tersebut dan mabthera. Pada tahun berikutnya setelah kondisi membaik sesuai dengan hasil pembandingan pre dan post PET Scan di S’pore dan dinyatakan sembuh. Selama setahun berikutnya (2008) dilakukan infus ‘Mabthera only’ sebanyak 6 kali setiap 2 bulan. Hasil lab pemeriksaan darah (hematology) dinyatakan kembali normal dan berat badan mampu kembali berangsur ketingkat 75 kg (tinggi 175 cm) setelah mengalami kehilangan berat badan hampir sebanyak 18 kg ditahun 2006-2007. Di tahun 2008 secara bersamaan dengan terapi infus Mabthera sempat meminum TF Advance dan TF Plus, kandungan colostrum (semacam imunoterapi) sesuai dosis dan berdampak baik sesuai test darah di Lab. Selama tahun 2009 tidak mengalami keluhan, Alhamdulillah

    Suka

  2. mohon penjelasan lebih lanut..

    uwak saya di diagnosis dengan limfoma malignum. namun tidak ada pembesaran KGB di seluruh badannya.
    apa sebenarnya dignosis limfoma malignum tidak berdasarkan anamnesis dan PF yang ditemukan? hanya dari hasil biopsi sudah dapat menggambarkan keadaan seluruhnya?

    mohon penjelasan

    Suka

  3. Ulie,
    sebaiknya konsultasi dulu dengan seorang Oncologist, karena menuru pengalaman sya dengan dokter Oncologist tsb (Dr, Aru W Sedoyo praktek di RS Medistra) gejalanya antara satu pasien dengan yang lain sering berbeda (seperti saya disertai batuk2 hebat berdahak siang malam tapi tidak disertai demam) setelah konsultasi dengan Dr, F Theo Cheng Peng di Gleneagles, S’pore baru disimpulkan menderita sakit tsb dan dianjurkan Chemoterapi (CHOP + Mabthera) dan exekusi nya di Medistra saja.
    Mudah2an uwaknya dapat sembuh dan berhasil
    Budiarto

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: